SELAMAT HARI RAYA PASKAH 2016

Minggu, 11 Desember 2011

MINGGU GAUDETE

Gaudete in Domino semper: iterum dico gaudete
(Bersuka-citalah senantiasa dalam Tuhan!
Sekali lagi kukatakan: Bersuka-citalah!)

Seruan ini berasal dari Flp 4:4-5, dan diambil sebagai “Antifon Pembuka” pada perayaan ekaristi hari ini. Dari kata pertama seruan tadi maka hari Minggu Adven III ini disebut juga sebagai Minggu Gaudete atau Minggu Sukacita.

RENUNGAN, HM Adven III

Berani Bersaksi

Menjadi saksi yang jujur dan tulus bukanlah perkara mudah. “Jujur = hancur” itulah yang seringkali terjadi di masyarakat kita. Kejujuran kadangkala justru “berbuah” celaka. Tak heran bila kemudian “demi cari selamat” orang rela membohongi hati nuraninya serta menutupi kebenaran. Haruskah kita mengikuti hal yang demikian?

ADVEN III

MEMBANGUN SEMANGAT BERBAGI
Mewujudkan Kemandirian Finansial KAPal

Walaupun Gereja bukanlah lembaga profit (mencari keuntungan materi), namun untuk menunjang karyanya serta keberlangsungannya dibutuhkan dukungan finansial yang tidak sedikit. Tanpa dukungan finansial maka karya Gereja tak dapat berjalan dengan baik. Darimanakah dukungan finansial itu didapatkan? Menjawab hal ini kita kembali kepada pengertian Gereja, yakni persekutuan umat beriman. Maka tentu saja dukungan finasial itu berasal dari anggota-anggota Gereja. Gereja bukan hanya atau milik hierarki / klerus saja, namun tanggungjawab kita bersama karena kitalah Gereja itu. Suka duka, hidup mati Gereja tergantung bagaimana para anggo-tanya berperan serta.

Jumat, 02 Desember 2011

SIAPKANLAH JALAN

Renungan Minggu, 3/4 Desember 2011
Mat. 1:1-8

   Padang gurun merupakan tempat yang sangat gersang dan tentu tidak banyak dihuni oleh manusia. Maka bisa dipastikan bahwa di padang gurung tidak banyak orang dan suasananya tentu sangat sepi. Dalam dunia orang Yahudi, padang gurun biasanya menjadi tempat bagi orang-orang yang mau mengasingkan diri juga menjadi tempat orang buangan. Dengan demikian sebenarnya bisa dikatakan bahwa padang gurun bukanlah tempat yang cocok untuk mewarta. Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa justru Yohanes berseru-seru di padang gurun, mengapa dia tidak berseru-seru di pasar atau di tempat lain yang ramai?

PERTEMUAN ADVEN II


SIAP DIUTUS 
Menjadi Imam, Nabi dan Raja bagi Gereja KAPal

Setiap umat beriman, berkat Sakramen Baptis yang diterimanya, mempunyai tugas dan tanggung-jawab untuk ambil bagian dalam “Tri Tugas Imamat Kristus” (Trimunera Christi). Tri Tugas itu adalah menjadi nabi yang mewartakan Kabar Baik, imam menguduskan diri sendiri dan umat Allah, serta menjadi raja yang siap memimpin. Secara khusus, karena fungsi jabatan yang diembannya, dan berkat rahmat tahbisan, tri tugas itu secara tampak mata ada pada pundak para hierarki atau klerus. Namun dalam cara dan bentuk yang berbeda tri tugas itu juga ada pada setiap kaum awam.

PENGUMUMAN 3/4 DESEMBER 2011

  1. Baptisan bayi bulan ini akan dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Desember. Pembekalan dilaksanakan pada Hari Minggu ini dan Minggu depan setelah Misa II di Kapel. Bagi yang berkepentingan silahkan mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat Paroki.
  2. Amplop Aksi Natal dan Film pendek bahan pertemuan ke-3 & 4 Adven  telah tersedia di Sekretariat Paroki. Silahkan pengurus lingkungan mengambilnya setelah misa ini.

Senin, 28 November 2011

Pesan Pastoral Sidang KWI 2011 tentang Katekese

"Mewartakan Injil adalah rahmat dan panggilan khas Gereja,
merupakan identitasnya yang terdalam"

(Evangelii Nuntiandi, a.14)

Pendahuluan
1.    Gereja mempunyai tugas utama untuk mewartakan, sesuai perintah Kristus: ".... pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" (Mat 28:19-20). Perintah Kristus ini menjadi dasar perutusan Gereja dalam karya katekese. Ulang Tahun ke-50 Hierarki Gereja Katolik Indonesia yang kita rayakan pada tahun ini, kita syukuri sebagai peristiwa iman dan anugerah Tuhan. Peristiwa ini kita gunakan sebagai kesempatan untuk menyadari bersama-sama betapa pentingnya memastikan bahwa tugas pewartaan dijalankan dengan sebaik-baiknya di bumi Nusantara.

Santo Fransiskus Antonius Fasani

Fasani lahir pada tahun 1681, dipanggil Johnny semasa kecilnya. Ia adalah putera seorang petani Italia. Ayahnya meninggal dunia sebelum usianya mencapai sepuluh tahun. Suami-kedua ibunya bersikap baik kepadanya. Ia mengirim anak itu agar mendapatkan pendidikan dari para Fransiskan.
 
Ketika usianya limabelas tahun, Johnny minta agar diperkenankan bergabung dengan ordo Fransiskan. Ia menjadi Frater Fransiskus Antonius. Ia berhasil amat baik dalam seluruh pelajaran dan ditahbiskan menjadi seorang imam. P Fransiskus Antonius menjadi terkenal sebagai seorang guru dan pengkhotbah. Di kemudian hari, ia juga diangkat sebagai superior. Ia berusaha semaksimal mungkin menjadi pelayan kasih bagi segenap biarawan.

Jumat, 25 November 2011

Renungan, Minggu Adven I

Menanti dan Berjaga
Menunggu adalah pekerjaan yang sangat membosankan, apalagi jika yang ditunggu belum pasti kapan datangnya. Barangkali banyak godaan yang muncul ketika kita sedang menunggu; rasa bosan, mengantuk atau ingin pergi meninggalkan yang ditunggu, apalagi jiga ada tawaran lain yang lebih mengenakkan. Banyak orang yang gagal untuk setia dalam menunggu/menanti.
Hal yang sama juga kita alami dalam kehidupan iman kita. Menanti kedatangan Yesus yang kedua pada akhir jaman bukanlah pekerjaan yang mudah, apalagi Tuhan sendiri mengatakan bahwa tidak ada yang tahu kapan saatnya akan tiba. Ada orang yang terlena dengan cara membiarkan imannya tertidur dan didisi dengan kejahatan dunia. Ada yang merasa bosan, tergoda dengan tawaran lain dan akhirnya meninggalkan imannya.

Mendalami Tema Adven I

Kemandirian Gereja
Berkat Pemberdayaan Karisma Umat Allah 


Salah satu unsur penting Visi Keuskupan Agung Palembang (KAPal) yang dirumuskan dalam Sinode II adalah bahwa sebagai persekutuan murid-murid Kristus umat KAPal bercita-cita untuk beriman yang mandiri. Kemandirian Gereja Indonesia (dan juga KAPal) secara formal telah diakui sejak 3 Januari 1961 yang lalu, sebagaimana telah kita rayakan dalam ekaristi Hari Minggu yang lalu. Namun kemandirian Gereja kiranya bukan hanya formal organisasi saja. Kemandirian itu harus tampak pula dalam hidup beriman dan menggereja anggotanya. Maka cita-cita kita bersama, umat KAPal, bukanlah impian kosong bila mana Gereja KAPal (umat dan hierarki) bersatu padu, saling mendukung dan berperan serta dalam mewujudkannya.  

ANEKA INFO 26/27 DES. 2011

BAPTISAN BAYI
Baptisan bayi bulan DESEMBER akan dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Desember 2011, pkl. 10.00 WIB (setelah misa II). Pembekalan akan dilaksanakan pada Hari Minggu, 4 dan 11 Desember 2011, setelah Misa II di Kapel. Bagi orang tua yang berkepentingan silahkan mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat Paroki.

BAHAN PERTEMUAN ADVEN 2011
Bahan pertemuan adven dan VCD pendukungnya telah tersedia di Sekret Paroki. Silahkan bagi lingkungan yang belum mengambilnya segera mengambil kedua bahan tersebut. Berikut ini lingkungan yang belum mengambil: St. Agustinus, St. Maria R. Damai, St. Agnes, St. Paulus, St. Donatus, St. Yoseph 2, Romo Sanjoyo, St. Blasius, St. Monika, St. Theresia, SM Magdalena, St. Thomas, St. Elisabet, St. Timotius, Mgr. Soegiyopranoto, SMR Rosario, Emmanuel 1 & 3, dan St. Titus.

Kamis, 24 November 2011

ORANG KUDUS

ST. KATARINA DARI ALEKXANDRIA
(25 November)

Katarina hidup pada masa Gereja Perdana. Ia adalah puteri dari pasangan kafir yang kaya di Alexandria, Mesir. Ia seorang gadis yang cantik jelita dengan minat belajar yang mengagumkan. Katarina suka sekali mempelajari pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang filsafat dan agama. Suatu hari, ia mulai membaca tentang agama Kristen. Tak lama kemudian ia sudah menjadi seorang Kristen.

Jumat, 18 November 2011

RENUNGAN MINGGU


Minggu, 23 November 2011
HR Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
Misa Syukur 50 Tahun Hierarki Gereja Katolik Indonesia

ANEKA INFO

PENGUMUMAN 23 NOVEMBER 2011

BAPTISAN BAYI
  Akan dilaksanakan pad hari Minggu, 18 Des. 2011, pkl. 10.00 WIB (setelah misa II). Pembekalan bagi orangtua: Minggu (4 dan 11 Des. 2011), setelah Misa II di Kapel. Bagi orang tua yang berkepentingan silahkan mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat Paroki.


PEMBEKALAN BAHAN PERTEMUAN ADVEN 2011
    Ketua / pengurus lingkungan dan para pemandu dimohon kehadirannya pada hari Selasa, 22 Desember 2011, pkl. 19.00 WIB di Aula Pastoran. Setiap lingkungan diharapkan untuk mengirimkan utusan minimal 2 orang.

Kamis, 17 November 2011

ORANG KUDUS

SANTA ROSA PHILPPINE DUCHESNE

Walaupun bagi kita bukan suatu peringatan wajib, hari ini (18 November) Gereja memperingati St. Rosa Philippine Duchesne. Orang kudus ini berkarya bagi Yesus di Amerika Serikat. Rosa dilahirkan dalam sebuah keluarga Perancis yang kaya pada tahun 1769. Sebagai remaja, tidak ada kekudusan khusus dalam diri Rosa. Malahan, seringkali ia berusaha keras agar kehendaknya dipenuhi. Ia memerintah siapa saja untuk melakukan apa yang ia inginkan. Di sekolah, mata pelajaran yang paling disukainya adalah sejarah. Kemudian ia menjadi amat tertarik pada cerita-cerita tentang suku Pribumi Amerika.

Minggu, 13 November 2011

LITURGI

Membuat Tanda Salib dengan Air Suci

Ketika hendak memasuki gereja kita mencelupkan jari pada air suci lalu membuat tanda salib. Setelah itu kita baru masuk dan mencari tempat duduk. Begitu juga saat pulang; sebelum keluar pintu gereja seringkali “macet” karena orang antri (kadang berebut) untuk mencelupkan jari kembali ke air suci & membuat tanda salib. Sudah tepatkah apa yang kita lakukan? Tahukah Anda maksudnya; atau sekadar ikutan saja?
Lho, apa salahnya?
Praktek mencelupkan jari ke dalam air suci lalu membuat tanda salib ketika memasuki gedung gereja bukanlah bagian Liturgi Perayaan Ekaristi. Maka jangan dianggap keharusan agar layak ikut Ekaristi atau Misa. Praktek ini adalah bentuk kesalehan yang lebih berkaitan dengan Sakramen Baptis.

Jumat, 11 November 2011

RENUNGAN MINGGU

Tugas dan Tanggungjawab

Bacaan Hari Minggu, 13 November 2011
Hari Minggu Biasa XXXIII (H) :
Ams 31:10-13.19-20.30-31; 1Tes 5:1-6; Mat 25:14-30

Dalam sistem demokrasi perwakilan suara rakyat diberikan / diwakilkan kepada orang tertentu yang dipilih untuk menduduki suatu jabatan. Maka mereka disebut sebagai wakil rakyat. Menjadi tugas dan tanggungjawab mereka untuk mewakili dan menyuarakan harapan, keinginan dan cita-cita rakyat. Tugas dan tanggungjawab wakil rakyat itu akan “dievaluasi” saat pemilu berikutnya; bila wakil rakyat sungguh bekerja untuk rakyat maka ia akan dipilih dan diberi tanggungjawab lagi, namun bila tidak rakyat akan memberi hukuman dengan tidak memilihnya kembali. 

ANEKA INFO

BAPTISAN BAYI
Baptisan bayi bulan DESEMBER nanti akan dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Desember 2011, pkl. 10.00 WIB (setelah misa II). Pembekalan akan dilaksanakan pada Hari Minggu, 4 dan 11 Desember 2011, setelah Misa II di Kapel. Bagi orang tua yang berkepentingan silahkan mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat Paroki.

PENUTUPAN TAHUN HIERAKHI

50 Tahun
Hierakhi Episkopal Indonesia (1)
Pada tanggal 20 Nov. nanti, pada perayaan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, bersama umat se-keuskupan kita juga akan merayakan penutupan perayaan 50 Tahun Hierarkhi Episkopal Indonesia. Pada perayaan ini, kita hendak mengucap syukur kepada Allah yang telah berkenan menyertai perjalanan Gereja Katolik Indonesia.

50 Tahun Hierakhi
St. Fransiskus Xaverius, pelindung Misi
Perayaan 50 tahun (pesta emas) Hierarkhi Gereja Katolik Indonesia bukan didasarkan bahwa iman Katolik baru berusia 50 tahun di Indonesia. Atau, iman Katolik masuk Indonesia baru 50 tahun yang lalu. Usia iman Katolik di bumi Nusantara jauh sebelum itu sudah ”ditaburkan” dan berkembang di Nusantara. Usia 50 tahun itu berdasarkan penetapan oleh Roma tentang ”perubahan status” Gereja Katolik di Indonesia dari semula sebagai Gereja misi menjadi Gereja yang mandiri. Hal itu terjadi pada tanggal 3 Januari 1961, setelah munculnya (semacam SK) Konstitusi Apostolik ”Quod Christus Adorandus” dari Paus Yohanes XXIII. Dengan status ini, diresmikanlah status keuskupan-keuskupan di Indonesia yang sebagian besar sebelumnya masih sebagai ”Prefektur Apostolik.” Gereja Katolik di Indosia dianggap sudah dewasa; mampu bertanggungjawab dan berkembang sendiri tanpa harus tergantung dengan Roma (dalam hal dana, tenaga, dan sarana).