SELAMAT HARI RAYA PASKAH 2016

Jumat, 06 Januari 2012

RENUNGAN MINGGU

Hari Raya Epifani / Penampakan Tuhan
Minggu, 8 Januari 2012

Kado untuk Yesus

Suatu ketika, di paroki diadakan acara Natal Anak-anak. Satu minggu sebelumnya guru Sekolah Minggu memberi pengumuman: “Adik-adik, minggu depan kita akan mengadakan natal bersama. Untuk natal tahun ini kita akan mengadakan lomba membuat kado untuk Bayi Yesus. Adik-adik boleh memberikan kado apa saja. Kado tersebut akan kita kumpulkan di depan Kandang Natal setelah Misa Malam Minggu. Bagi yang mempersembahkan kado terbaik akan mendapat hadiah.”


Sepulang dari Sekolah Minggu anak-anak langsung sibuk minta uang kepada orang tuanya untuk beli kado, bahkan ada yang langsung mampir ke pasar dan super market mencari kado untuk bayi Yesus. Hal yang berbeda dialami oleh Bedul, seorang anak dari keluarga miskin.
Sesampai di rumah Bedul minta uang kepada mamanya; “Mak, kata kakak pembina Sekolah Minggu, minggu depan ada natal anak dan kami diminta membawa kado untuk bayi Yesus. Bedul minta duit untuk beli kado ya mak?” Pinta Bedul kepada mamanya. “Apa, minta duit untuk beli kado? Mau beli beras aja gak ada duit. Gak usah beli kado, mama gak punya duit” Kata mamanya dengan sinis. Mendengar jawaban itu Bedul langsung sedih. Dia bingung mau memberi kado apa untuk bayi Yesus. Hari Sabtu pun tiba, dan Bedul belum punya kado.

Ketika ia sedang memikirkan kado, tiba-tiba ia teringat mamanya yang biasa mengajak berdoa setiap sebelum tidur malam. Sebelum berangkat ke gereja ia mampir ke tempat doa yang ada di sudut kamarnya. Dilihatnya ada sebatang lilin yang tinggal setengah. Diambilnya lilin itu sekaligus korek api yang ada di sampingnya lalu dimasukkan ke dalam kantong celananya.

Selesai Misa, dari bangku belakang Bedul hanya bisa menyaksikan teman-temannya antri meletakkan kado di depan Kandang Natal. Setelah yang lain pulang semua, barulah Bedul mendekati Kandang Natal. Ia tidak hanya berdiri di depan Kandang, tetapi ia masuk lalu berlutut di depan bayi Yesus. Dikeluarkannya lilin dan korek dari dalam saku celananya. Dinyalakannya lilin itu, lalu ia berdoa di depan bayi Yesus. Tanpa disadarinya karena asyik ngobrol dengan bayi Yesus, Bedul tertidur di samping bayi Yesus sampai lilinnya habis meleleh.

Keesokan harinya, tibalah saatnya guru Sekolah Minggu mengumumkan hasil perlombaan. “Adik-adik, kakak sudah mengumpulkan dan menilai semua kado yang ada di depan bayi Yesus. Yang menjadi pemenang tahun ini adalah BEDUL, dengan kado berupa lilin. Lilinnya langsung terbakar habis, berarti kadonya langsung diterima Yesus. Cahayanya juga telah memberi kehangatan kepada bayi Yesus yang terbaring di kandang”

Hari ini Tuhan telah menampakkan diri. Tiga raja memberikan persembahan Emas, Kemenyan dan Mur. Bedul telah memberi kehangatan lewat cahaya lilinnya. Lalu apa yang bisa kita persembahkan untuk bayi Yesus? **

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.