SELAMAT HARI RAYA PASKAH 2016

Minggu, 05 Mei 2013

RENUNGAN DAN DOA PERISTIWA ROSARIO-3


PERISTIWA MULIA


1. Yesus bangkit dari kematian (Luk 24:5-7).

"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea,yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."

Renungan:

Kebangkitan Yesus telah dinyatakan-Nya kepada para murid sebelum wafat-Nya di kayu salib. Tetapi para rasul lamban memahaminya bahkan sesudah Ia bangkit pun mereka tidak dapat memahaminya. Dengan kebangkitan Kristus suatu kepastian tentang hidup baru sesudah kema-tian telah dinyatakan. Yesus telah mengalahkan kematian, sehingga maut tidak dapat menguasai-Nya lagi. Maka kebangkitan membuka kembali surga bagi manusia untuk mema-sukinya berkat Sang Juruselamat, Yesus Kristus.


Apakah kebangkitan Yesus juga telah membuka harapan bagi masa depanku?

Ya Yesus, kebangkitan-Mu membawa sukacita dan harapan baru karena kami telah Engkau perdamaikan dengan Bapa. Semoga dengan merenungkan misteri Rosario Suci Santa Perawan Maria, kami semakin menghayati makna kebang-kitan-Mu dan menjadi pembawa sukacita dan damai bagi banyak orang. Amin.


2. Yesus naik ke surga (Luk 24:50-53)

Lalu Yesus membawa para murid ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Para murid sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

Renungan:

Yesus kembali kepada Bapa-Nya di surga, karena dari sanalah Ia memang berasal. Sebelum itu, Ia memberi berbagai wejangan dan janji kepada para murid. Namun Ia juga memberi tugas kepada mereka, agar “dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa.” (Luk 24:47).

Tugas yang Yesus percayakan kepada para murid kini juga menjadi tugas dan tanggungjawab kita. Maukah kita menjadi saksi-saksi kebangkitan-Nya melalui kesaksian hidup kita sehari-hari?

Ya Bunda Maria, dampingi dan bantulah kami untuk hidup seturut kehendak Allah. Semoga iman kami akan Yesus Kristus, Puteramu kami tampakkan di dalam kehidupan kami sehari-hari; di tengah keluarga, dalam pekerjaan dan juga di tengah masyarakat kami. Amin.


3. Roh Kudus turun atas para Rasul (Kis 2: 2,4).

Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk menga-takannya.

Renungan:

Roh Kudus yang dijanjikan Yesus kepada para murid telah memenuhi hati dan pikiran mereka sehingga pikiran dan hati mereka terbuka untuk mewartakan apa yang telah mereka alami bersama Yesus ketika masih ada di tengah mereka. Roh itu membarui, menerangi dan memberikan semangat dan hidup yang baru. Roh yang sama juga kita terima dalam sakramen Krisma agar kita menjadi dewasa, kuat dan memiliki semangat yang baru.

Bagaimanakah Roh Kudus berperan dalam imanku? Sejauh manakah pembaruan dan terang-Nya sungguh meresapi hidup keseharianku?

Ya Yesus, Roh Kudus yang Kau janjikan akan mengingatkan dan menga-jarkan segala sesuatu yg telah Engkau katakan. Kami menyadari karena kerasnya hati kami seringkali kami mengabaikan suara Roh-Mu. Lembut-kanlah hati kami dan pertajamlah pendengaran kami agar kami senantiasa hidup dalam terang dan bimbingan Roh Kudus-Mu. Amin.


4. Maria diangkat ke surga (1 Kor 15:23)

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Renungan:

Ketabahan, kesetiaan dan sikap rendah hati Bunda Maria sungguh mengagumkan. Keterlibatannya dalam karya penebusan Yesus, Puteranya, membuatnya menerima anugerah istimewa; Ia diangkat ke surga, jiwa dan raganya.

Bagaimanakah kita bisa meneladani sikap Bunda Maria dalam hidup kita? Sanggupkah kita menjalani dan menang-gung suka-duka hidup seperti Bunda Maria. Ataukah kita hanya menginginkan kesenangan dan keba-hagiaan tanpa mau berusaha dan menjalani kehendak Allah? 

Ya Yesus, hidup Bunda-Mu, Santa Perawan Maria, semoga menjadi pedo-man dan teladan bagi kami untuk memohon buah-buah kebangkitan-Mu. Jauhkanlah sikap malas, iri hati, dan mudah putus asa manakala kami mengharapkan anugerah dan pertolongan-Mu. Amin.

5. Maria dimahkotai di surga(Why 12: 1)

Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Renungan:

Siapakah wanita di dunia ini yang dapat memenuhi gambaran kitab Wahyu ini, kecuali Bunda Maria? Sejak Ia menyatakan kesediaan untuk menjadi Bunda Al Masih, Anak Allah, seluruh hidup Maria diabdikannya untuk mewu-judkan kehendak Allah bersama putranya. Maka layaklah bila Bunda Maria menerima mahkota kemuliaan bersama Putranya.

Apakah teladan iman, kesetiaan dan ketaatan serta ketulusan Bunda Maria ini juga menjadi pola dan keteladan bagi hidup saya?

Ya Bunda Maria, bersama Elisabet kami senantiasa berseru, “Terpujilah engkau diantara semua wanita.” Maka, kami ingat pula pesan Putera-Mu bahwa engkaulah ibu kami dan kami ini anak-anak-Mu.

Semoga teladan dan kasih sayangmu sebagai seorang ibu menjadikan kami hidup sebagai anak-anak Allah. Dan akhirnya pun kelak kami boleh mene-rima anugerah kemuliaan dari Allah. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.