SELAMAT HARI RAYA PASKAH 2016

Jumat, 06 Januari 2012

RUANG LITURGI

Makna Persembahan para Majus


Pada Hari Raya Epifani atau HR Penampakan Tuhan ini, kita langsung ingat akan tokoh para majus yang memper-sembahkan emas, kemenyan dan mur kepada kanak-kanak Yesus. Bagi kita jaman ini hanya emaslah yang berharga dan berarti, sedangkan dua persembahan lainnya kurang berharga. Namun ketiga macam persembahan itu mempunyai makna simbolik tertentu. Berikut ini adalah maknanya sebagaimana dimengerti oleh Gereja sejak jaman dahulu.

1.     Emas adalah pemberian untuk seorang raja
Pada jaman dahulu di Persia ada kebiasaan di mana tidak seorang pun dapat mendekati raja tanpa membawa persembahan. Emas logam mulia dan paling berharga adalah persembahan yang cocok untuk seorang raja. Yesus adalah manusia yang lahir untuk menjadi raja. Tetapi, Ia memerintah tidak dengan kekuatan senjata, melainkan dengan kekuatan kasih. Dan Ia akan memerintah manusia bukan dari atas tahta tetapi dari atas kayu salib.
Bagi kita, cukup kalau kita mengingat bahwa Yesus Kristus adalah Raja. Kita hanya dapat datang dan bertemu dengan Yesus, kalau kita bersedia merendahkan diri di hadapan-Nya. Perendahan diri di hadapan Kristus itu merupakan tindakan pertama yang harus kita lakukan. Yesus adalah Raja. Sebelum kita bergaul akrab dengan Yesus, kita harus terlebih dahulu merendahkan diri di hadapan-Nya. Di hadapan Raja Semesta Alam.


2.     Kemenyan adalah pemberian kepada Yesus sebagai seorang Imam Agung
Kata latin untuk Imam adalah Pontifek yang berarti pembangun jembatan. Imam adalah orang yang membangun sebuah jembatan yang menghubungkan manusia dengan Allah. Itulah juga yang dilakukan oleh Yesus. Yesus membuka jalan kepada Allah. Dialah pengantara antara Allah dan manusia. Yesuslah yang memungkinkan manusia untuk masuk ke hadirat Allah. Dialah yang membangun jembatan dan Dia sendirilah yang menjadi jembatan itu.

3.     Mur adalah pemberian bagi Yesus sebagai manusia yanga kan mengalami kematian seperti kita.
Yesus datang ke dunia secara total untuk keselamatan manusia. Dan itu nyata pada kematian Yesus di salib. Mur biasa dipakai untuk meminyaki tubuh seseorang yang sudah meninggal. Dengan persembahan mur mengingatkan akan kematian Yesus. Semua yang dipersembahkan para majus meramalkan apa yang akan dialami oleh Yesus sebagai Raja yang sejati, Imam Agung yang sempurna dan Juruselamat manusia. Pemberian-pemberian tersebut menggambarkan perjalanan hidup yang akan dilalui oleh Yesus, bayi yang baru lahir, sampai dengan kematian-Nya kelak.
Kalau para Majus jauh-jauh datang menyembah Yesus, Sang Juruselamat dan membawa persembahan yang indah bagi-Nya, pertanyaan refleksi untuk kita, "Kita yang mengaku dekat dengan Yesus, apakah masih memiliki kerendahan hati untuk datang menyembah Yesus, Sang Juruselamat? Persembahan apakah yang terindah dari kita masing-masing yang layak kita persembahkan bagi Yesus? Niat apakah yang perlu kita bangun pada Hari Raya Penampakan Tuhan ini?" *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.