SELAMAT HARI RAYA PASKAH 2016

Minggu, 05 Mei 2013

RENUNGAN SINGKAT DAN DOA PERISTIWA ROSARIO-1


PERISTIWA GEMBIRA



1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Luk 1: 28b,30b-31)

“Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau … Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.”

Renungan:

“Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Sebuah salam yang tidak umum disampaikan oleh malaikat Gabriel kepada Maria. Dengan salam ini, Maria, seorang manusia biasa dan hanyalah wanita biasa yang tak diperhitungkan menerima karunia yang luar biasa. Ia telah dipilih Allah dalam tugas mahakarya bagi dunia. “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai-Nya Yesus, anak yang akan disebut kudus, Anak Allah.


Apakah saya juga siap menerima tugas mengemban amanat malaikat dalam hidup keseharianku sebagai orangtua asuh Yesus, yaitu melahirkan Yesus dalam masyarakat sekitarku; Pembawa terang, kerukunan dan damai?

Santa Maria, Bunda Allah, kami bersyukur karena Allah telah membebaskan engkau dari noda dosa sejak engkau dikandung. Ia berkenan memperha-tikan kerendahanmu, dan mengangkat engkau menjadi Ibu Sang Juru Selamat. 

Kami bersyukur pula karena engkau telah menjadi teladan orang beriman. Dalam menanggapi panggilan Allah, engkau menyerahkan diri segenap hati dengan berkata, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perka-taanmu.” Amin.


2. Maria mengunjungi Elisabet, saudarinya (Luk1: 42-43).

“Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”

Renungan:

Dua wanita sederhana, Maria dan Elisabet, hanyalah ibu rumah tangga yang beriman. Namun keduanya diberkati dan ditinggikan Tuhan. Kini mereka saling berbagi dalam kegembiraan dan kebahagiaan. Maria calon Ibu anak kudus, Anak Allah, dan Elisabet ibu Yohanes pembaptis yang membukakan jalan pertobatan bagi Yesus, bertemu dalam kebahagiaan karena Allah bersama mereka. Bahkan anak dalam rahim mereka juga telah merasakan rahmat Tuhan yang dianugerahkan kepada mereka, “Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.“

Apakah aku juga menyadari dan merasakan betapa besar rahmat panggilan yang kita terima dari Allah karena baptisan kita dan karena kita murid-murid Kristus?

Ya Bunda, kami, para putramu, sangat mencintai engkau dan ingin meng-ikuti teladanmu. Mohonkanlah kami rahmat Allah, agar kami selalu berusaha melakukan kehendak Allah. Bunda yang penuh kasih sayang, sudilah engkau selalu melindungi kami agar kami semua menjadi anak-anak yang patuh kepadamu dan saling mengasihi dengan tulus hati. Amin.


3.  Yesus dilahirkan di Bethlehem(Luk 2:7)

Maria melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Renungan:

Sama seperti saat Maria menerima Kabar Malaikat, kelahiran Yesus berlangsung dalam dunia yang sunyi, jauh dari kebisingan kota, gemer-lapnya lampu, gelimang harta dan kemewahan serta berita luas dalam aneka media. Hanya kepada gembala, ‘orang yang terpinggirkan’, kepada para ‘bijak dari timur’ warta kelahiran diberitakan oleh malaikat. Apakah keseharian hidupku mampu melahirkan berita besar bagi orang lain dan membuahkan sukacita, keda-maian, kerukunan?

Bunda Maria, engkau berperan besar dalam kelahiran Yesus, Juru Selamat kami, anugerah Allah yang mahaluhur. Kiranya kami semakin menyadari bahwa kelahiran puteramu adalah berkat kemurahan dan anugerah kasih Allah yang akan membebaskan kami dari kuasa dosa. Terpujilah engkau, ya Bunda, dampingilah kami putera-puterimu. Amin.


4. Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Luk 2:34-35).

Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membang-kitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri.”

Renungan:

Kabar Sukacita, ‘Injil’ Yesus membukakan terang, jalan, kebenaran bagi orang yang berkehendak baik, dan menjadikan bahan perbantahan bagi orang yang mencari kebenaran, kemegahan, dan keuntungan diri sendiri. Keda-tangan Yesus memberikan kebebasan, keselamatan kedamaian, kebenaran bagi mereka yang mendambakannya dengan hati tulus, terbuka dan jujur, meski jalan yang harus dilalui penuh ancaman, kelaliman, kedengkian, bagai pedang menembus hati dan nurani manusia.

Apakah aku juga siap bersama Bunda Maria, Bapa Yusuf melakoni /menjalankannya?

Bunda yang penuh kasih sayang, sudilah engkau selalu melindungi kami agar kami semua menjadi anak-anak yang patuh kepadamu dan saling menga-sihi dengan tulus hati. Doakanlah kami kepada putramu agar hidup kami dapat kami persembahkan kepada-Nya membawa keselamatan dan berkat bagi sesama. Amin.


5. Yesus diketemukan dalam Bait Allah(Luk 2: 49-50).

“Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dika-takan-Nya kepada mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. 

Renungan:

Apa yang kita cari dalam hidup ini?
Maria dan Yusup mencari anaknya, Yesus yang tertinggal tidak pulang bersama mereka dan menemukan-Nya di Bait Allah. Bait Allah merupakan rumah tinggal secara iman bagi mereka, dalam menemukan aneka hal yang tidak mampu mereka atasi. Tetapi bagi Yesus Bait Allah adalah ‘rumah’ Bapa bagi-Nya.

Bagaimanakah saya menjalani hidup ini sehingga menjadi penunjuk jalan bagi orang yang berkehendak baik yang ingin menemukan Yesus?

Bunda Maria yang berbelas kasih, bunda penolong, dengarkanlah permo-honan kami anak Hawa yang terbuang, yang datang kepadamu dalam keluh kesah dan duka ini. Kiranya pancaran kasihmu membukakan hidup Yesus, buah rahimmu yang terpuji, penghiburan, dan pengharapan bagi kami kini dan sepanjang masa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.