SELAMAT HARI RAYA PASKAH 2016

Kamis, 24 Maret 2016

PESTA KERAHIMAN




PESTA KERAHIMAN ILAHI
Pada hari Minggu Kerahiman (Minggu Paskah II)


A. Pengantar
Pesta Kerahiman atau Minggu Kerahiman dirayakan oleh Gereja pada Hari Minggu pertama sesudah Paskah (Hari Minggu Paskah II). Latar belakang perayaan ini adalah perwahyuan yang diterima St. Faustina dari Yesus sendiri, yang meminta, “Aku mau supaya ada Pesta Kerahiman. Aku mau supaya gambar itu diberkati secara mulia pada hari Minggu pertama sesudah Paska. Hari Minggu ini harus menjadi Pesta Kerahiman.” Permintaan ini disampai-kan oleh Yesus kepada St. Faustina dari Polandia pada penampakan-Nya tanggal 22 Februari 1931. Permintaan Yesus ini baru terwujud pada tahun 2000, ketika Bapa Suci St. Yohanes Paulus II menetapkan Hari Minggu setelah Minggu Paskah sebagai Minggu Kerahiman Ilahi. Sejak saat itu Gereja universal secara resmi merayakan Pesta Kerahiman ilahi.

Dalam homilinya, 12 Agustus 2002, Paus Yohanes Paulus II, yang sering disebut Paus Kerahiman, menyatakan bahwa dunia di saat ini sangat membutuhkan Kerahiman Ilahi. Dunia sedang menderita oleh konflik berkepanjangan, kematian bagi orang-orang yang tak bersalah, kebencian dan dendam mera-jalela, martabat manusia tidak dihargai, budaya kematian menggerogoti pengaruh budaya kehidupan. Semua itu tidak dapat dilepaskan dari kedosaan bangsa manusia. Manakala kuasa dosa telah begitu kuat mencengkeram umat manusia maka yang terjadi hanyalah penderitaan demi penderitaan. Kerahiman Ilahi dibutuhkan untuk menolong orang-orang yang menjadi korban dari keganasan kuasa dosa yang merasuk di hati banyak orang. Namun lebih dari itu semua kerahiman Ilahi amat dibutuhkan untuk mengubah pikiran dan hati manusia agar mengarahkan kembali orientasi hidupnya pada upaya mene-gakkan damai dan kasih di dalam kehidupan bersama. Dengan kata lain, kerahiman Ilahi sungguh dibutuhkan mengubah suasana penghancuran menjadi suasana pendamaian serta kasih. Kerahiman Ilahi juga semakin dibutuhkan bagi manusia sebagai subyek yang menciptakan suasana kedosaan. Ketika bangsa manusia sudah tidak dapat menolong dirinya sendiri untuk keluar dari carut marut kehidupan yang penuh kedosaan, kerahiman Ilahi menjadi rahmat yang semakin dibutuhkan.

B. APA ARTI KERAHIMAN ILAHI
Istilah “Kerahiman” (Latin – misericordia; Yunani: heleos; bahasa Inggris: mercy)  dalam Bahasa Indonesia berhasil mengungkap kembali makna aslinya kata misericordia. Dalam bahasa Ibrani: belas kasih Ilahi disebut dengan istilah rahamim dan khesed, yaitu dua ungkapan yang dipakai untuk menyebut sifat kasih Allah. Kata “rahamim” ada kaitannya dengan kata “rehem” yang artinya “rahim atau kandungan”. Dengan demikian, rahamim adalah sifat kasih Allah yang serupa dengan sifat rahim seorang ibu. Seperti rahim yang “melindungi, menghidupi, menghangatkan, memberi pertumbuhan, menjaga, menerima tanpa syarat, membawa kemana-mana”, demikian pula kasih Allah terhadap umat manusia. Dengan kerahiman-Nya, Allah melindungi, menghidupi, menghangatkan, memberi pertum-buhan, menjaga, menerima tanpa syarat, membawa kemana-mana. Seperti janin tidak dapat hidup dan berkembang tanpa rahim ibu, demikian pula manusia tidak akan dapat hidup tanpa kasih kerahiman dari Allah. Kata lain untuk menyebut kerahiman adalah “belas kasih”.
Maka Pesta Kerahiman Ilahi mau menyadarkan manusia akan belas kasih Allah yang tak ada batasnya. Belas kasih Allah diperhitungkan di tengah fakta kebangkrutan moral dan rohani manusia. Seolah-olah tidak ada apapun dalam kehidupan kita yang dapat kita andalkan untuk mendapatkan pengampunan, keselamatan, dan pembaruan hidup dari Allah.

C. BAGAIMANA MERAYAKAN PESTA KERAHIMAN ILAHI?
        Salah satu cara yang terpenting, tentu saja, dengan menyambut Komuni Kudus pada hari Minggu Kerahiman Ilahi dan menerima Sakramen Tobat yang bahkan dapat dilakukan sebelum Pekan Suci; sepanjang Masa Prapaskah merupakan persiapan untuk menyambut Minggu Kerahiman Ilahi!  Tetapi, kita tidak hanya sekedar dipanggil untuk mohon belas kasih Tuhan dengan penuh kepercayaan, melainkan kita juga dipanggil untuk berbelas kasih kepada sesama.
1. Novena Kerahiman
        Novena dimulai pada hari Jumat Agung hingga Sabtu sebelum Minggu Paskah II. Yesus Sendiri yang mendiktekan intensi-intensi novena untuk tiap-tiap hari. Dengan novena ini, St Faustina diminta untuk membawa kepada Hati Yesus Yang Mahakudus sekelompok jiwa-jiwa yang berbeda setiap hari dan membenamkan mereka ke dalam samudera belas kasih-Nya, mohon pada Allah Bapa - dengan mengandalkan jasa-jasa Sengsara Yesus - rahmat-rahmat bagi mereka.
        Dengan mendoakan Novena kepada Kerahiman Ilahi, kita sungguh menjadikan intensi-intensi Tuhan Yesus sebagai intensi kita sendiri - sungguh suatu perwujudan nyata yang indah dari hak dan kewajiban istimewa Gereja, sebagai Mempelai Kristus, menjadi pendoa di sisi Kristus yang bertahta di atas singgasana belas kasih.
2. Penghormatan Lukisan Kerahiman Ilahi
        Lukisan Yesus, Allah yang Maharahim, hendaknya menda-pat tempat terhormat yang istimewa pada Pesta Kerahiman Ilahi, sebagai suatu sarana pengingat yang kelihatan atas segala yang telah Yesus lakukan bagi kita melalui Sengsara, Wafat dan Kebangkitan-Nya .… dan juga, sebagai sarana pengingat akan apa yang Ia kehendaki dari kita sebagai balasannya, yaitu percaya penuh kepada-Nya dan berbelas kasih kepada sesama.

D. INDULGENSI KHUSUS PADA MINGGU KERAHIMAN ILAHI
        Kepada St. Faustina, Yesus berjanji untuk menganuge-rahkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman pada Pesta Kerahiman Ilahi. Pengampunan ini disebut “indulgensi” yakni ”penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah untuk dosa-dosa yang sudah diampuni. Warga beriman Kristen yang benar-benar siap menerimanya, di bawah persyaratan yang ditetapkan dengan jelas, memperolehnya dengan bantuan Gereja, yg sebagai pelayan penebusan membagi-bagikan dan memper-untukkan kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus secara otoritatif”.
        Paus (Santo) Yohanes Paulus II, 13 Juni 2002, memaklumkan bahwa Gereja memberikan indulgensi, baik indulgensi penuh maupun sebagian, kepada mereka yang mempraktekkan Devosi Kerahiman Ilahi dengan syarat-syarat seperti yang ditetapkan Gereja.

INDULGENSI PENUH dapat diterima oleh umat, yang memenuhi persyaratan, yang melakukan salah satu perbuatan berikut:
1. Dalam jiwa yang benar-benar bebas dari kecintaan kepada dosa apapun, walaupun satu dosa ringan, mengambil bagian dalam doa dan devosi yang diselenggarakan demi penghormatan akan Kerahiman Ilahi di gereja atau kapel di mana saja.
2. Mendaraskan doa Bapa Kami, Aku Percaya, dan pernya-taan iman "Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkaulah andalanku" di hadapan Sakramen Maha Kudus (baik saat adorasi ataupun saat tersimpan dalam tabernakel)
Bagi umat yang berhalangan untuk pergi ke gereja (misalnya: mereka yang mengalami sakit serius dan yang merawatnya,  mereka yang terpaksa mengungsi karena situasi perang atau politik atau lainnya) dapat memperoleh indulgensi penuh jika memenuhi semua kondisi berikut:
1.  Sepenuhnya membenci segala dosa.
2. Mempunyai niat untuk sesegera mungkin melakukan 3 persyaratan khusus lainnya untuk memperoleh indulgensi penuh (Sakramen Tobat, menyambut Komuni Kudus, berdoa untuk intensi Paus)
3. Mendaraskan dengan penuh iman doa Bapa Kami, Kredo, dan seruan kepada Yesus Raja Kerahiman Ilahi (mis.: "Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkau andalanku") di hadapan gambar Kerahiman Ilahi Tuhan Yesus
Seandainya kondisi yang ke-3 di atas tidak memungkinkan untuk dipenuhi oleh umat yang berhalangan, indulgensi penuh tetap dapat diperoleh asalkan ia:
1. Menyatukan dirinya secara spiritual dengan mereka yang mempraktikkan semua ketentuan untuk memperoleh indulgensi dengan cara normal
2.  Mempersembahkan doa dan segala penderitaan karena penyakit atau kesulitan hidup yang dialami kepada Tuhan Raja Kerahiman Ilahi


INDULGENSI PARTIAL/SEBAGIAN diberikan kepada umat beriman yang, sekurang-kurangnya dengan hati bertobat, berdoa kepada Yesus yang Maharahim dengan mengu-capkan suatu seruan yang disahkan secara resmi, misalnya: "Yesus, Engkau andalanku", "Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkaulah andalanku".

Selain itu, di dalam kesempatan Minggu Kerahiman ada kebiasaan untuk meminta berkat Imam untuk gambar Yesus Kerahiman.

 Dari uraian di atas kiranya Tuhan menyadarkan kita betapa luar biasa dan tak terhingga nilai Sakramen Tobat dan Komuni Kudus sebagai mukjizat-mukjizat belas kasih-Nya. Tuhan ingin kita menyadari bahwa karena Ekaristi adalah Tubuh, Darah, Jiwa dan Ke-Allah-an-Nya Sendiri, maka Ekaristi adalah “Sumber Hidup”. Ekaristi adalah Yesus, Ia Sendiri, Allah yang Hidup, yang rindu mencurahkan DiriNya sebagai Belas kasih ke dalam hati kita.
Dalam penampakan-penampakan-Nya kepada St Faustina, Tuhan kita menunjukkan dengan jelas apa yang Ia tawarkan kepada kita dalam Komuni Kudus dan betapa amat melukai hati-Nya apabila kita acuh tak acuh terhadap kehadiran-Nya: “Sukacita-Ku yang besar adalah mempersatukan DiriKu dengan jiwa-jiwa. Apabila Aku datang ke dalam hati manu-sia dalam Komuni Kudus, tangan-tangan-Ku penuh dengan segala macam rahmat yang ingin Aku limpahkan atas jiwa. Namun, jiwa-jiwa bahkan tak mengindahkan Aku; mereka mengacuhkan DiriKu dan menyibukkan diri dengan hal-hal lain. Oh, betapa sedih Aku sebab jiwa-jiwa tak mengenali Kasih! Mereka memperlakukan-Ku bagaikan suatu benda mati....”

 E. PENUTUP
Bagaimana kita, khususnya paroki kita menyongsong dan merayakan Pesta Kerahiman Ilahi?
1.   NOVENA KERAHIMAN ILAHI
Novena diadakan sebagai persiapan menyongsong Pesta Kerahiman Ilahi. Novena dimulai setelah acara Tuguran Kamis Putih. Jadwal selanjutnya lihat pada brosur atau spanduk.

2.   SABTU, 2 APRIL 2016 (pkl. 08.00 – 17.00 WIB)

  • ZIARAH, yakni Ziarah Rosario  di Gua Maria Rosa Mystica, KM 18 Sukomoro dan Ziarah Jalan Salib di Taman Jalan Salib, Paroki St. Petrus, Kenten.
  • Kelompok kategorial, Lingkungan atau Wilayah dipersi-lahkan mengatur waktu dan rute ziarah masing-masing; entah ke Gua Maria dulu baru ke Taman Jalan Salib Kenten, atau sebaliknya.
  • Misa Sabtu Sore KHUSUS bagi mereka yang berhalangan mengikuti misa hari Minggu & belum menginginkan indul-gensi pada Hari Minggu Kerahiman ini. Indulgensi Tahun Yubileum masih dapat dimohonkan sampai berakhirnya Tahun Yubileum Belas Kasih pada bulan November 2016.
3.   MINGGU, 3 APRIL 2016

  • SAKRAMEN TOBAT :
- pkl. 08.00-12.00 WIB di gereja. Seluruh imam pada hari ini memberi diri untuk pelayanan Sakramen Tobat.
- Salah satu syarat indulgensi selama Tahun Yubileum Kerahiman / Belas Kasih adalah melewati Pintu Suci Gereja Katedral. MAKA sangat baik bila setelah mene-rima Sakramen Tobat di Gereja umat berziarah melewati Pintu Suci di Katedral St. Maria.

  • PENTAHTAAN SAKRAMEN : pkl. 12.00-14.45 di Gereja.
  • DOA KORONKA + EKARISTI : pukul 15.00 di Gereja.


SELAMAT PESTA KERAHIMAN ILAHI 
 MENIMBA AIR HIDUP DAN SUKACITA ABADI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.