PESTA
KERAHIMAN ILAHI
Pada
hari Minggu Kerahiman (Minggu Paskah II)
A. Pengantar
Pesta Kerahiman atau Minggu Kerahiman dirayakan oleh
Gereja pada Hari Minggu pertama sesudah Paskah (Hari Minggu Paskah II). Latar
belakang perayaan ini adalah perwahyuan yang diterima St. Faustina dari Yesus
sendiri, yang meminta, “Aku mau supaya
ada Pesta Kerahiman. Aku mau supaya gambar itu diberkati secara mulia pada hari
Minggu pertama sesudah Paska. Hari Minggu ini harus menjadi Pesta Kerahiman.”
Permintaan ini disampai-kan oleh Yesus kepada St. Faustina dari Polandia pada
penampakan-Nya tanggal 22 Februari 1931. Permintaan Yesus ini baru terwujud
pada tahun 2000, ketika Bapa Suci St. Yohanes Paulus II menetapkan Hari Minggu
setelah Minggu Paskah sebagai Minggu
Kerahiman Ilahi. Sejak saat itu Gereja universal secara resmi merayakan
Pesta Kerahiman ilahi.
Dalam homilinya, 12 Agustus 2002, Paus Yohanes Paulus
II, yang sering disebut Paus Kerahiman, menyatakan bahwa dunia di saat ini
sangat membutuhkan Kerahiman Ilahi. Dunia sedang menderita oleh konflik
berkepanjangan, kematian bagi orang-orang yang tak bersalah, kebencian dan
dendam mera-jalela, martabat manusia tidak dihargai, budaya kematian
menggerogoti pengaruh budaya kehidupan. Semua itu tidak dapat dilepaskan dari
kedosaan bangsa manusia. Manakala kuasa dosa telah begitu kuat mencengkeram
umat manusia maka yang terjadi hanyalah penderitaan demi penderitaan. Kerahiman
Ilahi dibutuhkan untuk menolong orang-orang yang menjadi korban dari keganasan
kuasa dosa yang merasuk di hati banyak orang. Namun lebih dari itu semua
kerahiman Ilahi amat dibutuhkan untuk mengubah pikiran dan hati manusia agar
mengarahkan kembali orientasi hidupnya pada upaya mene-gakkan damai dan kasih
di dalam kehidupan bersama. Dengan kata lain, kerahiman Ilahi sungguh
dibutuhkan mengubah suasana penghancuran menjadi suasana pendamaian serta
kasih. Kerahiman Ilahi juga semakin dibutuhkan bagi manusia sebagai subyek yang
menciptakan suasana kedosaan. Ketika bangsa manusia sudah tidak dapat menolong
dirinya sendiri untuk keluar dari carut marut kehidupan yang penuh kedosaan,
kerahiman Ilahi menjadi rahmat yang semakin dibutuhkan.
B. APA ARTI KERAHIMAN ILAHI
Istilah “Kerahiman” (Latin – misericordia;
Yunani: heleos; bahasa Inggris: mercy) dalam Bahasa Indonesia berhasil mengungkap
kembali makna aslinya kata misericordia. Dalam bahasa Ibrani: belas
kasih Ilahi disebut dengan istilah rahamim dan khesed, yaitu dua
ungkapan yang dipakai untuk menyebut sifat kasih Allah. Kata “rahamim” ada
kaitannya dengan kata “rehem” yang artinya “rahim atau kandungan”.
Dengan demikian, rahamim adalah sifat
kasih Allah yang serupa dengan sifat rahim seorang ibu. Seperti rahim yang
“melindungi, menghidupi, menghangatkan, memberi pertumbuhan, menjaga, menerima
tanpa syarat, membawa kemana-mana”, demikian pula kasih Allah terhadap umat
manusia. Dengan kerahiman-Nya, Allah melindungi, menghidupi, menghangatkan,
memberi pertum-buhan, menjaga, menerima tanpa syarat, membawa kemana-mana.
Seperti janin tidak dapat hidup dan berkembang tanpa rahim ibu, demikian pula
manusia tidak akan dapat hidup tanpa kasih kerahiman dari Allah. Kata lain
untuk menyebut kerahiman adalah “belas kasih”.
Maka Pesta Kerahiman Ilahi mau menyadarkan
manusia akan belas kasih Allah yang tak ada batasnya. Belas kasih Allah
diperhitungkan di tengah fakta kebangkrutan moral dan rohani manusia.
Seolah-olah tidak ada apapun dalam kehidupan kita yang dapat kita andalkan
untuk mendapatkan pengampunan, keselamatan, dan pembaruan hidup dari Allah.
C. BAGAIMANA MERAYAKAN PESTA KERAHIMAN ILAHI?
Salah satu cara yang terpenting, tentu saja, dengan menyambut
Komuni Kudus pada hari Minggu Kerahiman Ilahi dan menerima Sakramen Tobat yang
bahkan dapat dilakukan sebelum Pekan Suci; sepanjang Masa Prapaskah merupakan
persiapan untuk menyambut Minggu Kerahiman Ilahi! Tetapi, kita tidak hanya sekedar dipanggil
untuk mohon belas kasih Tuhan dengan penuh kepercayaan, melainkan kita juga
dipanggil untuk berbelas kasih kepada sesama.
1. Novena Kerahiman
Novena dimulai pada hari Jumat Agung hingga Sabtu sebelum
Minggu Paskah II. Yesus Sendiri yang mendiktekan intensi-intensi novena untuk
tiap-tiap hari. Dengan novena ini, St Faustina diminta untuk membawa kepada
Hati Yesus Yang Mahakudus sekelompok jiwa-jiwa yang berbeda setiap hari dan
membenamkan mereka ke dalam samudera belas kasih-Nya, mohon pada Allah Bapa -
dengan mengandalkan jasa-jasa Sengsara Yesus - rahmat-rahmat bagi mereka.
Dengan mendoakan Novena kepada Kerahiman Ilahi, kita sungguh
menjadikan intensi-intensi Tuhan Yesus sebagai intensi kita sendiri - sungguh
suatu perwujudan nyata yang indah dari hak dan kewajiban istimewa Gereja,
sebagai Mempelai Kristus, menjadi pendoa di sisi Kristus yang bertahta di atas
singgasana belas kasih.
2. Penghormatan Lukisan Kerahiman Ilahi
Lukisan Yesus, Allah yang Maharahim, hendaknya menda-pat
tempat terhormat yang istimewa pada Pesta Kerahiman Ilahi, sebagai suatu sarana
pengingat yang kelihatan atas segala yang telah Yesus lakukan bagi kita melalui
Sengsara, Wafat dan Kebangkitan-Nya .… dan juga, sebagai sarana pengingat akan
apa yang Ia kehendaki dari kita sebagai balasannya, yaitu percaya penuh
kepada-Nya dan berbelas kasih kepada sesama.
D. INDULGENSI KHUSUS PADA MINGGU KERAHIMAN ILAHI
Kepada St. Faustina, Yesus berjanji untuk menganuge-rahkan
pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman pada Pesta Kerahiman Ilahi. Pengampunan
ini disebut “indulgensi” yakni ”penghapusan siksa-siksa temporal
di depan Allah untuk dosa-dosa yang sudah diampuni. Warga beriman Kristen yang
benar-benar siap menerimanya, di bawah persyaratan yang ditetapkan dengan
jelas, memperolehnya dengan bantuan Gereja, yg sebagai pelayan penebusan
membagi-bagikan dan memper-untukkan kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus
secara otoritatif”.
Paus (Santo) Yohanes Paulus II, 13 Juni 2002, memaklumkan
bahwa Gereja memberikan indulgensi, baik indulgensi penuh maupun sebagian,
kepada mereka yang mempraktekkan Devosi Kerahiman Ilahi dengan syarat-syarat
seperti yang ditetapkan Gereja.
INDULGENSI PENUH dapat diterima oleh umat, yang memenuhi persyaratan,
yang melakukan salah satu perbuatan berikut:
1. Dalam jiwa
yang benar-benar bebas dari kecintaan kepada dosa apapun, walaupun satu dosa
ringan, mengambil bagian dalam doa dan devosi yang diselenggarakan demi
penghormatan akan Kerahiman Ilahi di gereja atau kapel di mana saja.
2. Mendaraskan
doa Bapa Kami, Aku Percaya, dan pernya-taan iman "Yesus, Raja Kerahiman
Ilahi, Engkaulah andalanku" di hadapan Sakramen Maha Kudus (baik saat
adorasi ataupun saat tersimpan dalam tabernakel)
Bagi umat yang
berhalangan untuk pergi ke gereja (misalnya: mereka yang mengalami sakit serius
dan yang merawatnya, mereka yang
terpaksa mengungsi karena situasi perang atau politik atau lainnya) dapat
memperoleh indulgensi penuh jika memenuhi semua kondisi berikut:
1. Sepenuhnya membenci segala dosa.
2. Mempunyai niat untuk sesegera mungkin melakukan
3 persyaratan khusus lainnya untuk memperoleh indulgensi penuh (Sakramen Tobat,
menyambut Komuni Kudus, berdoa untuk intensi Paus)
3. Mendaraskan dengan penuh iman doa Bapa Kami, Kredo,
dan seruan kepada Yesus Raja Kerahiman Ilahi (mis.: "Yesus, Raja Kerahiman
Ilahi, Engkau andalanku") di hadapan gambar Kerahiman Ilahi Tuhan Yesus
Seandainya
kondisi yang ke-3 di atas tidak memungkinkan untuk dipenuhi oleh umat yang
berhalangan, indulgensi penuh tetap dapat diperoleh asalkan ia:
1. Menyatukan dirinya secara spiritual dengan
mereka yang mempraktikkan semua ketentuan untuk memperoleh indulgensi dengan
cara normal
2.
Mempersembahkan
doa dan segala penderitaan karena penyakit atau kesulitan hidup yang dialami
kepada Tuhan Raja Kerahiman Ilahi
INDULGENSI PARTIAL/SEBAGIAN diberikan kepada umat beriman yang,
sekurang-kurangnya dengan hati bertobat, berdoa kepada Yesus yang Maharahim
dengan mengu-capkan suatu seruan yang disahkan secara resmi, misalnya: "Yesus,
Engkau andalanku", "Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkaulah
andalanku".
Selain itu, di dalam kesempatan Minggu Kerahiman ada kebiasaan untuk meminta berkat Imam untuk gambar Yesus Kerahiman.
Selain itu, di dalam kesempatan Minggu Kerahiman ada kebiasaan untuk meminta berkat Imam untuk gambar Yesus Kerahiman.
Dari uraian di atas kiranya
Tuhan menyadarkan kita betapa luar biasa dan tak terhingga nilai Sakramen Tobat
dan Komuni Kudus sebagai mukjizat-mukjizat belas kasih-Nya. Tuhan ingin kita
menyadari bahwa karena Ekaristi adalah Tubuh, Darah, Jiwa dan Ke-Allah-an-Nya Sendiri,
maka Ekaristi adalah “Sumber Hidup”. Ekaristi adalah Yesus, Ia Sendiri, Allah
yang Hidup, yang rindu mencurahkan DiriNya sebagai Belas kasih ke dalam hati
kita.
Dalam
penampakan-penampakan-Nya kepada St Faustina, Tuhan kita menunjukkan dengan jelas
apa yang Ia tawarkan kepada kita dalam Komuni Kudus dan betapa amat melukai
hati-Nya apabila kita acuh tak acuh terhadap kehadiran-Nya: “Sukacita-Ku yang besar adalah mempersatukan
DiriKu dengan jiwa-jiwa. Apabila Aku datang ke dalam hati manu-sia dalam Komuni
Kudus, tangan-tangan-Ku penuh dengan segala macam rahmat yang ingin Aku
limpahkan atas jiwa. Namun, jiwa-jiwa bahkan tak mengindahkan Aku; mereka
mengacuhkan DiriKu dan menyibukkan diri dengan hal-hal lain. Oh, betapa sedih
Aku sebab jiwa-jiwa tak mengenali Kasih! Mereka memperlakukan-Ku bagaikan suatu
benda mati....”
E. PENUTUP
Bagaimana kita, khususnya paroki kita menyongsong
dan merayakan Pesta Kerahiman Ilahi?
1. NOVENA
KERAHIMAN ILAHI
Novena diadakan sebagai persiapan menyongsong
Pesta Kerahiman Ilahi. Novena dimulai setelah acara Tuguran Kamis Putih. Jadwal
selanjutnya lihat pada brosur atau spanduk.
2. SABTU, 2
APRIL 2016 (pkl.
08.00 – 17.00 WIB)
- ZIARAH, yakni Ziarah Rosario di Gua Maria Rosa Mystica, KM 18 Sukomoro dan Ziarah Jalan Salib di Taman Jalan Salib, Paroki St. Petrus, Kenten.
- Kelompok kategorial, Lingkungan atau Wilayah dipersi-lahkan mengatur waktu dan rute ziarah masing-masing; entah ke Gua Maria dulu baru ke Taman Jalan Salib Kenten, atau sebaliknya.
- Misa Sabtu Sore KHUSUS bagi mereka yang berhalangan mengikuti misa hari Minggu & belum menginginkan indul-gensi pada Hari Minggu Kerahiman ini. Indulgensi Tahun Yubileum masih dapat dimohonkan sampai berakhirnya Tahun Yubileum Belas Kasih pada bulan November 2016.
3. MINGGU, 3
APRIL 2016
- SAKRAMEN TOBAT :
- pkl. 08.00-12.00 WIB di gereja.
Seluruh imam pada
hari ini memberi diri untuk pelayanan Sakramen Tobat.
- Salah satu syarat indulgensi
selama Tahun Yubileum Kerahiman / Belas Kasih adalah melewati Pintu Suci Gereja
Katedral. MAKA sangat baik bila setelah
mene-rima Sakramen Tobat di Gereja umat berziarah melewati Pintu Suci di
Katedral St. Maria.
- PENTAHTAAN SAKRAMEN : pkl. 12.00-14.45 di Gereja.
- DOA KORONKA + EKARISTI : pukul 15.00 di Gereja.
SELAMAT PESTA KERAHIMAN ILAHI
MENIMBA
AIR HIDUP DAN SUKACITA ABADI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.