Tugas dan Tanggungjawab
Bacaan Hari Minggu, 13 November 2011
Hari Minggu Biasa XXXIII (H) :
Ams 31:10-13.19-20.30-31; 1Tes 5:1-6; Mat 25:14-30Dalam sistem demokrasi perwakilan suara rakyat diberikan / diwakilkan kepada orang tertentu yang dipilih untuk menduduki suatu jabatan. Maka mereka disebut sebagai wakil rakyat. Menjadi tugas dan tanggungjawab mereka untuk mewakili dan menyuarakan harapan, keinginan dan cita-cita rakyat. Tugas dan tanggungjawab wakil rakyat itu akan “dievaluasi” saat pemilu berikutnya; bila wakil rakyat sungguh bekerja untuk rakyat maka ia akan dipilih dan diberi tanggungjawab lagi, namun bila tidak rakyat akan memberi hukuman dengan tidak memilihnya kembali.
Perumpamaan-perumpamaan Yesus tentang akhir jaman beberapa minggu ini berbicara bahwa datangnya akhir jaman itu tiba-tiba tak bisa diprediksi (namun pasti datang). Selain itu, khususnya dalam bacaan Injil hari ini, Yesus juga menyampaikan tentang bagaimana Allah menagih tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada setiap orang. Hal itu bagaikan talenta yang diberikan seorang tuan yang telah mempercayakan talenta kepada para hambanya. Memang setiap orang diberi talenta yang berbeda sesuai dengan kemampuannya. Namun satu hal yang sama adalah tugas dan tanggung jawab para hamba itu dalam mengembangkan talenta yang diterimanya. Apapun hasilnya, bagaimana usaha orang untuk melaksanakan tugas dan tang-gung jawab itu yang dinilai. Mereka layak dipercaya akan diganjar dgn talenta yg baru, namun yang menyianyiakan akan dihukum.
Hidup kita juga seperti para hamba yang menerima talenta dari tuannya. Setiap kita diberi talenta yang berbeda sesuai dengan kemampuan kita. Talenta itu berupa aneka kemampuan, ketrampilan dan potensi diri. Allah akan menilai usaha dan perjuangan kita dalam melipatgandakan talenta itu. Tak hanya itu, Allah juga akan melihat bagaimana talenta itu dipergunakan; apakah untuk “kemuliaan” diri sendiri atau demi kemuliaan dan dipersembahkan untuk-Nya. Bila kita melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang Allah berikan, yakinlah bahwa Ia akan memberi ganjaran yang sesuai; namun, bila kita “semaunya” Allah akan meminta dan menghukum kita. Ingatlah bahwa kapan Allah akan menagih kita tak dapat kita ketahui, namun satu hal yang pasti bahwa Ia pasti akan menagihnya. Sudah siapkah kita mempertanggungjawabkan talenta kita di hadapan-Nya? ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.